Skip navigation


Mitos seputar warna ungu yang diidentikan dengan janda

U

ngu, warna yang dihasilkan ketika kita mencampur dua warna yaitu biru dan merah. Dibilang indah memang indah, tapi kenapa warna ini sering diidentikan dengan janda? Mungkinkah karena pria identik dengan biru dan perempuan dengan merah, kemudian ketika mereka menikah menjadi ungu, dan ketika bercerai warna itu tidak bisa kembali lagi? Atau mungkin ada penelitian yang menunjukkan bahwa para janda memang menyukai warna ungu? ataukah ada alasan lain kenapa warna ini diidentikan dengan janda?

Sebenarnya warna merupakan pertimbangan emosional, karena variasi warna dapat menyebabkan emosi yang berbeda pada tiap orang. Kita semua tahu bahwa warna hitam yang diidentikan dengan warna kematian misterius dan hal-hal yang menakutkan, disisi lain memiliki daya tarik dimana hitam juga mencerminkan kekuatan dan juga katangguhan atau malah keanggunan. Begitu pula dengan warna  hijau yang menunjukkan simbol uang atau mata duitan, tapi apakah kita tahu juga bahwa hijau merupakan simbol ketamakan, iri hati, dan kecemburuan.

Berkaitan dengan warna sebagai cerminan emosional seseorang, mungkinkah warna ungu merupakan bentuk ekspresi perasaan para janda? Padahal wanita yang sudah bercerai dari suaminya lebih banyak memakai nuansa warna merah menyala sebagai simbol kebebasan diri, kemarahan dan sensualitas. Selain itu dengan warna merah yang menyala dapat lebih mencolok untuk menarik lawan jenis. Secara historis, warna ungu telah terkait dengan royalti dan kuasa. Ungu merupakan kekayaan dan pemborosan. Ungu paling sering terhubung dengan bunga, gemstones, dan matahari terbenam. Hal negatif lain yang tercermin dari warna ungu adalah kegaiban dan kemurungan. Mungkin karena hal-hal negatif tersebutlah yang menyebabkan warna ungu diidentikan dengan janda. Dimana pengertian Janda yang beredar di masyarakat itu memang telah lama dicitrakan negatif bahkan dianggap rendah. Pengertian dan opini yang terbentuk di masyarakat ini khususnya ditujukan bagi para janda cerai.

Padahal menurut psikolog, warna ungu mempunyai efek tenang dan menyejukkan. Seringkali warna ungu dikaitkan dengan kesan yang berhubungan tentang wawasan yang luas, martabat, kehormatan, intuisi, dan sejahtera bahkan kesan anggun. Pengaruh warna ini dapat menginspirasikan pikiran dan membuat hati lebih tenang. Karena sifatnya yang tenang dan menyejukkan, ruang kerja dan ruang tidur sangat cocok jika diberi warna ungu. Sebaliknya warna ungu tidak tepat untuk ruang tempat beraktivitas. Yang unik, warna ungu sangat cocok untuk Anda yang sedang menjalani program diet karena mampu mengurangi rasa lapar. Warna ungu juga cocok untuk mengontrol rasa marah dan bisa meringankan suasana hati.

Sisi positif dari warna ungu ternyata jauh lebih banyak dari sisi negatifnya. Hal ini pulalah yang menyebabkan Pasha dan kawan-kawan memberi nama Grup Band mereka dengan ungu, dan terbukti fans dari grup band ini berasal dari semua kalangan bukan hanya dari para janda. Begitu pula dengan Rako Prijanto, Sutradara dari film ungu violet yang sempat meledak di pasaran di pasaran pada tahun 2005, menilai warna ungu bukanlah suatu warna yang menakutkan dan identik dengan janda. Sehingga mengangkat warna ini untuk judul filmnya.

Saat ini mitos warna ungu yang diidentikan dengan janda lambat laun memang semakin berkurang. Dimana saat ini banyak anak muda dan anak gadis yang menyukai warna ini. Hal ini ditunjukan dari banyak sekali barang-barang yang dibuat untuk kalangan remaja dengan wrana ungu. Jadi, memang tidak ada alasan yang jelas, kenapa warna ungu diidentikan dengan janda. So… jangan takut lagi untuk memilih warna ungu sebagai warna favorite anda. Karena selain manis warna ungu juga memiliki segudang manfaat. // Didit


“Pembangunan sering dianggap sebagai suatu ‘obat’ terhadap berbagai masalah yang muncul dalam masyarakat, khususnya pada Negara-negara yang sedang berkembang. Permulaan implementasi pendekatan pembangunan ialah ketika dikemukakannya “ Teori pertumbuhan” oleh kelompok otonom ortodoks. Teori ini menjelaskan bahwa ‘pembangunan sebagai pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya diasumsikan akan meningkatkan standar kehidupan. (Clark 1991 dalam Fredian Tony 2006)
Fredian Tony (2006) mengemukakan bahwa Pengembangan Masyarakat digunakan sebagai cara untuk memperbaiki pelayanan dan fasilitas publik, menciptakan tanggung jawab pemerintah lokal, meningkatkan partisipasi masyarakat, memperbaiki kepemimpinan, membangun kelembagaan-kelembagaan baru, melaksanakan pembangunan ekonomi dan fisik, dan mengembangkan perencanaan fisik dan lingkungan.
Pengembangan Masyarakat atau Community development bisa didefinisikan sebagai suatu metode atau pendekatan pembangunan yang menekankan adanya partisispasi dan keterlibatan langsung penduduk dalam proses pembangunan, dimana semua usaha swadaya masyarakat disinergikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat dan stakeholders lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dengan sebesar mungkin ketergantungan pada inisiatif penduduk sendiri, serta pelayanan teknis sehingga proses pembangunan berjalan efektif.

Pengembangan masyarakat (community development) sebagai salah satu model pendekatan pembangunan (bottoming up approach) merupakan upaya melibatkan peran aktif masyarakat beserta sumber daya lokal yang ada. Dan dalam pengembangan masyarakat hendaknya diperhatikan bahwa masyarakat punya tradisi, dan punya adat-istiadat, yang kemungkinan sebagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai modal sosial.
Pada prosesnya, program pengembangan masyarakat ini tidak terlepas dari peranan media massa. Sebagai mana dikemukakan oleh Nuruddin, seorang ahli komunikasi dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Komunikasi Massa” mengemukakan bahwa “salah satu faktor kemajuan masyarakat, diakui atau tidak disebabkan oleh peranan media massa.”
Media massa sebagai perangkat sosialisasi yang paling berpengaruh, tentu bisa berperan efektif berkenaan dengan masalah yang muncul pada program pengembangan masyarakat. Informasi yang diperoleh melalui berbagai media massa memegang peranan penting dalam membentuk sikap mental masyarakat agar dapat berperan secara aktif dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat ini. Media massa merupakan salah satu mitra kerja yang penting dalam pelancaran dan penyebaran informasi.